7 Tips Memulai Usaha Kuliner untuk Pemula Banget

KEMASAN RETAIL – Bisnis kuliner merupakan salah satu bidang usaha yang tidak akan pernah ada matinya, selama umat manusia masih membutuhkan makan. Alasannya sederhana, karena makan adalah kebutuhan primer dari semua orang. Jika belakangan ini terjadi penurunan drastis pada bidang usaha fashion maupun ritel. Rasa-rasanya hal itu kecil kemungkinan terjadi pada sektor usaha kuliner.

Tips Memulai Usaha Kuliner

Pasalnya orang tidak akan mungkin menahan kebutuhan perutnya. Sedangkan kebutuhan lain mungkin saja masih bisa ditahan jika tidak terlalu mendesak. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan pengusaha baru bahkan usianya boleh dibilang masih mudah, memberanikan diri memulai usaha kuliner. Nah, berikut ini beberapa tips memulai usaha kuliner untuk pemula banget. Yuk simak poin-poin pentingdari tips usaha kuliner!

  1. Modal Awalnya Komitmen

Komitmen adalah kunci kesuksesan suatu usaha. Bisnis apapun itu yang akan anda mulai membutuhkan sebuah komitmen yang kuat. Komitmen memang sulit dilakukan, namun akan lebih sulit lagi menjalankan usaha tanpa diawali dengan komitmen jadi mau gak mau harus dimiliki sejak awal. Sekalipun bisnis kuliner tersebut sebatas usaha sampingan, tetap saja harus direncanakan sebaik mungkin dan terorganisir. Anda tentunya tetap harus mempertimbangkan bagaimana pelayanan terbaik untuk konsumen anda dan untung rugi menjalankan bisnisnya.

2. Konsep Bisnis Menarik

Apapun bidang bisnisnya, konsep menarik akan tetap menjadi nilai tambah dimata calon konsumen. Begitu pula didalam bisnis kuliner. Justru usaha bidang kuliner harus memiliki konsep tersendiri sehingga menjadi lebih mencolok dibanding konsep usaha milik tetangga. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu konsep yang membuat seseorang penasaran dan bertanya-tanya produk apa yang dijual, apa keunikan dari produk tersebut dan pelayanan seperti apa yang ditawarkan. Setelah itu rasakan sensasi kemudahan menjaring konsumen.

Sudah bukan barang asing lagi jika brand-brand usaha kuliner menggunakan nama-nama “aneh bin nyeleneh”. Tapi hal ini sekali lagi terbukti membuat rasa penasaran menggebu dan memaksa konsumen untuk mencobanya. Kebiasaan masyarakat sekarang sudah banyak terpengaruh oleh berbagai perkembangan baik teknologi, industri, hingga informasi menjadikan rasa ingin mencoba sesuatu hal baru tumbuh dalam individu. Memiliki citarasa makanan enak saja belum cukup membuat konsumen menjadi setia dan loyal.

3. Perencanaan Matang Sebelum Memulai

Dalam memulai suatu bisnis diperlukan perencanaan yang matang. Namun, jika terlalu banyak berencana/perhitungan biasanya tidak akan mulai-mulai usahanya. Begitu pula sebaliknya, ketika mulai bisnis tanpa perencanaan/perhitungan matang maka akan boncos ditengah jalan. Disini memang diperlukan sikap dewasa dalam mengawali bisnis.

Perencanaan menjadi poin penting berikutnya sebelum memutuskan membuka bisnis baru, terlebih bisnis kuliner. Banyak para calon pebisnis yang mengeluh bahwa mereka kesulitan dalam mendapatkan permodalan usaha mereka. Akan tetapi, jika mampu memperhitungkan sektor pengeluaran awal secara matang dan efisien, hal ini dapat dihindari. Contohnya, ketika sedang belanja perlengkapan penunjang bisnis kuliner, sebaiknya tidak perlu memaksakan untuk membeli segala sesuatu yang sifatnya tidak terlalu mendesak.

4. Lokasi Bisnis Strategis

Lokasi bisnis yang strategis merupakan poin yang sangat krusial, terlebih bagi sebuah bisnis yang baru dimulai. Pastikan menemukan lokasi usaha yang merupakan lokasi strategis,  mudah diakses dan ramai. Setelah itu, jangan lupa perhatikan pula peta persaingan bisnis di lokasi tersebut. Misalnya, jika hendak membuka sebuah bisnis kuliner yang sejenis dengan sebuah brand ternama di lokasi berdekatan, tentu akan tidak mudah menarik konsumen. Para konsumen tersebut tentu akan cenderung untuk memilih brand yang sudah mereka kenal.

5. Inovasi Tiada Henti untuk Menjadi Unik

Yang membedakan para pebisnis kuliner dengan yang lainnya dalah sifat inovatif mereka. Sifat inovatif ini sendiri bisa melingkup dari hal tampilan, maupun bentuk, rasa, kreasi dari penyajian dan kreasi dari pembuatan. Kamu juga sebaiknya lebih inovatif dengan berbagai jenis kuliner yang ditawarkan dalam bisnis kuliner kamu.

Salah satu contoh inovasi yang sukses dalam bisnis kuliner adalah fenomena kue cubit yang sempat booming di masyarakat. Kue cubit yang merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah ada semenjak dahulu tiba-tiba menjadi booming karena inovasi yang ditambahkan berupa penambahan varian rasa dan topping. Inovasi sederhana seperti ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan membuat kue cubit sempat digandrungi banyak orang.

Baca juga: 7 Tips Bisnis Re-packing Snack yang Menggiurkan

Jika kamu sudah memenuhi kelima poin di atas, sekarang saatnya kamu untuk menentukan target pasar dari produk yang akan kamu jual. Target pasar dalam bisnis kuliner memang bisa sangat luas. Akan tetapi jika kamu dapat menentukan target secara spesifik tentu akan mempermudah kamu untuk fokus dalam menggaet konsumen awal yang akan menjadi bahan promosi kamu. Misalnya, jika kamu membuka bisnis kuliner dengan target pasar mahasiswa, sebaiknya kamu fokus terhadap faktor pendukung bisnis yang dapat menggaet mahasiswa. Jika kamu berhasil menggaet target pasar ini, dengan sendirinya brand bisnis kuliner kamu semakin dikenal luas.

6. Strategi Promosi Tepat Sasaran

Promosi dari mulut ke mulut tetap saja menjadi strategi pemasaran efektif dari segi biaya juga terbilang kecil. Tentu, harus bisa mendatangkan “mulut-mulut” tersebut terlebih dahulu ke meja makan yang telah disediakan agar mereka dapat mengenal produk baru yang ditawarkan. Jika mereka merasa puas dengan produk/menu makanannya, tentu mereka tidak akan sungkan-sungkan untuk datang kembali atau bahkan merekomendasikan menu itu ke orang lain. Untuk menarik calon konsumen kamu dapat melakukan berbagai strategi promosi secara langsung di lapangan atau memanfaatkan platform daring seperti instagram dan whatsapp group.

Setelah memahami 6 poin penting sebelum memulai bisnis kuliner diatas, maka tibalah pada poin pamungkas…

7. Menjaga Reputasi Bisnis

Siapa sih yang tidak mau usahanya maju dan berkembang? Pasti semua orang mau. Namun, tidak ada usaha mudah demi mencapai titik tersebut. Diperlukan mental kuat dan jiwa pengusaha yang pantang menyerah. Jika mencapainya saja sulit, ada lagi yang lebih sulit lagi yakni mempertahankan keberhasilan itu. Menjaga reputasi bisnis yang sedang berjalan rasanya dua kali lebih sulit dibanding membangunnya. So, pastikan mempersiapkan diri sejak awal dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kedepan. Siap menghadapi segala risiko bisnis… Bukan hanya risiko rugi, tapi juga persiapkan diri menghadapi risiko perkembangan pesat pada bisnis Anda.

Maka berikutlah tips usaha kuliner yang menguntungkan untuk kita. Tetapi tetap ikuti berbagai macam jenis ketentuan yang berlaku baik pelaturan yang dibuat oleh perusahaan ataupun pelaturan yang dibuatkan oleh pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Whatsapp
Hubungi Kami
Hi Kak, Selamat datang di Kemasan Retail.
Yuk order disini melalui WhatsApp...