Sebuah kemasan jika dikategorikan menjadi beberapa jenis kemasan primer, sekunder dan tersier. Setiap jenis kemasan memiliki perannya masing-masing yang disesuaikan sesuai dengan kebutuhannya. Namun di artikel ini akan lebih menjelaskan secara detail mengenai kemasan primer. Hal ini dikarenakan kemasan primer adalah kemasan yang memiliki peran yang paling penting.
Gambaran umum tentang kemasan primer
Jika diperhatikan setiap produk di pasaran memiliki material dan bentuk yang berbeda tergantung dari isi atau bahan suatu produk. Kemasan minuman memiliki material dan bentuk yang beragam. Mulai dari bentuk botol kaca, botol plastik, gelas plastik, kemasan kotak kertas dll. Untuk jenis makanan terdapat kemasan plastik biasa, aluminium foil, standing pouch, kertas anti minyak dll. Semua jenis kemasan tersebut adalah contoh dari kemasan primer. Kemasan tersebut dapat dengan mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari.
Kemasan primer adalah kemasan yang kontak langsung dengan isi suatu produk. Maka adanya keragaman jenis kemasan tersebut karena suatu produk harus disesuaikan agar umur suatu produk lebih panjang dan memiliki daya tahan.
Dengan adanya informasi mengenai kemasan primer yang akan dibahas. Diharapkan pelaku usaha akan lebih memahami betapa pentingnya suatu kemasan dan juga cara untuk memilih kemasan primer yang tepat.
Definisi Kemasan Primer
Kemasan primer adalah lapisan pertama atau kemasan yang langsung menyentuh produk dan bertindak sebagai penghalang fisik antara isi produk dengan lingkungan eksternal. Dengan begitu kemasan primer memiliki peran yang penting melindungi dari kontaminasi unsur dan bahaya yang ditimbulkan dari luar kemasan. Dikarenakan kemasan primer berkontak langsung dengan isi produk hal ini menjadikan kemasan primer merupakan bagian yang sangat penting dalam perlindungan suatu produk.
Perbedaan antara kemasan primer dengan kemasan sekunder dan kemasan tersier
Berbeda dari kemasan sekunder, kemasan primer lebih diperuntukan untuk kemasan yang melekat pada isi kemasan sedangkan kemasan sekunder berperan untuk melindungi sekumpulan kemasan primer. Jadi bisa dikatakan kemasan sekunder merupakan kemasan tambahan untuk memperkuat perlindungan dari bahaya yang ditimbulkan dari lingkungan eksternal. Contoh dari kemasan sekunder yaitu kardus, lapisan plastik.
Dengan adanya kemasan eksternal sebuah produk dapat dengan mudah dikelompokan pada satu wadah kemasan sekunder. Membuat produk lebih mudah untuk melalui proses pendistribusian. Pada saat proses pendistribusian resiko terjadinya cacat produk lebih tinggi. Karena kondisi jalan yang tidak bisa ditebak dan daerah yang dilalui bisa berbeda membuat kemasan sekunder menjadi kemasan tambahan yang penting guna mengoptimalkan kualitas dari suatu produk.
Kemasan tersier terdapat pada urutan paling akhir dari rangkaian jenis kemasan. Hal tersebut dikarenakan kemasan tersier digunakan setelah kemasan primer dan kemasan sekunder terpenuhi. Jadi kemasan tersier digunakan untuk melindungi kemasan primer di dalam kemasan sekunder.
Sesuai dengan namanya kemasan tersier merupakan kemasan optional untuk melindungi kemasan. Kemasan tersier digunakan untuk perlindungan yang lebih ekstra maka produk yang biasanya menggunakan kemasan jenis ini adalah produk yang didistribusikan ke daerah yang relatif jauh seperti luar kota, luar pulau dan luar negeri. Biasanya produk dengan jumlah yang banyak juga menggunakan jenis kemasan ini. Contoh dari kemasan tersier adalah kardus besar, kotak kayu/peti kayu, karung, styrofoam.
Fungsi Kemasan Primer
- Dapat melindungi produk dari kerusakan fisik.
Material yang sesuai akan bisa melindungi isi produk dari benturan dan guncangan ketika proses pendistribusian produk.
- Perlindungan perubahan cuaca.
Selain melindungi produk dari bahaya yang nampak secara fisik. Kemasan primer juga memberikan perlindungan terhadap kelembaban, cahaya, dan udara. Kondisi cuaca yang tidak menentu bisa menjadi ancaman terutama apabila produk yang akan didistribusikan merupakan produk makanan dan minuman. Material yang sesuai akan bisa menjaga kondisi isi produk tetap terlindungi dari faktor perubahan cuaca.
- Memperpanjang umur produk.
Kemasan primer yang bagus dan sesuai akan bisa menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme yang bisa berkembang di dalam kemasan produk. Dengan begitu produk bisa bertahan lebih lama dan produsen tidak perlu khawatir mengenai penyimpanan produk.
Material Kemasan Primer
- Plastik
Material plastik merupakan yang paling umum digunakan oleh para pelaku usaha untuk dijadikan kemasan primer. Dengan harga yang relatif lebih murah dibanding material lainnya plastik dapat memberikan banyak manfaat dalam memberikan perlindungan produk. Selain itu, plastik juga merupakan material yang mudah untuk dibentuk. Hal tersebutlah yang menjadi alasan para pelaku usaha banyak memilih material ini sebagai kemasan primernya.
Namun pemilihan material plastik harus disesuaikan dengan baik. Pasalnya tidak semua jenis plastik dapat digunakan dan aman untuk produk yang khususnya pada produk pangan. Hanya jenis plastik yang diperbolehkan oleh hukum yang bisa digunakan. Contoh jenis plastik yang aman dan sering digunakan adalah polietilen (PE), polipropilen (PP), polivinil klorida (PVC), polietilen tereftalat (PET), dan polikarbonat (PC).
- Kertas dan Karton
Material kertas dan karton umumnya digunakan pada produk makanan, minuman. Tidak hanya memberikan fungsi perlindungan fisik seperti penghalang cahaya, material ini memberikan fungsi kepraktisan saat penggunaanya. Karena sifatnya yang fleksibel kertas dan karton dapat dengan mudah disimpan dan ketika digunakan tidak memerlukan banyak proses yang rumit. Kemasan primer dengan material ini juga mudah untuk dicetak untuk menyampaikan informasi mengenai brand dan isi dari produknya.
Namun untuk daya tahan material ini masih cenderung relatif lemah dibandingkan material lainnya. Maka perlu kemasan sekunder yang baik agar produk lebih aman.
- Logam
Kemasan primer berbahan logam biasanya dipilih untuk memberikan perlindungan yang kuat dibandingkan material lainnya. Pasalnya material logam kuat terhadap gangguan eksternal seperti benturan, kelembaban dan cahaya. Material ini biasa digunakan pada produk makanan dan minuman, seperti kaleng minuman dan kaleng makanan cepat saji kalengan seperti sarden, tuna dan juga makanan kue kue kering.
- Kaca
Kemasan primer dengan material kaca biasa digunakan pada produk makanan dan minuman seperti selai, saus, madu, minuman bersoda. Produk kosmetik dan farmasi pun menggunakan bahan ini sebagai wadah suplemen, obat. Kaca dipilih karena memiliki kelebihan untuk menjaga aroma, rasa dan kualitas produk dengan baik. Namun untuk material kaca sangat dianjurkan untuk menggunakan kemasan sekunder sebagai pelindung tambahan karena sifat kaca yang cenderung mudah pecah jika terkena benturan fisik.
Setiap material kemasan primer adalah bagian penting guna meningkatkan penjualan tetapi setiap material memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing baik dari segi efisiensi, harga, desain. Produsen harus lebih teliti untuk mempertimbangkan pemilihan agar produk sesuai dengan konsep yang diinginkan.
Selain fungsi perlindungan, apabila produsen dapat mengoptimalkan kemasan primer dengan baik maka hal tersebut bisa meningkatkan nama baik, kualitas dan penjualan dari produk yang akan dipasarkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis kemasan primer secara lebih lanjut bisa langsung cek pada website ini agar menemukan gambaran yang lebih jelas untuk produk yang diinginkan.