Aneka Kemasan Plastik Terbaik yang Perlu Anda Ketahui!

KEMASAN RETAIL BANDUNG – Tahukah Anda kenapa bisnis makanan tidak pernah sepi?  Yaa.. Jawabannya karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Ini salah satu sebabnya semakin hari semakin banyak pelaku usaha menggeluti dunia kuliner. Ditengah pesatnya perkembangan teknologi, kini usaha menjajakan makanan tidak hanya sebatas di toko-toko pinggir jalan, supermarket, swalayan saja bahkan sudah merambah pangsa pasar

kemasan

Kemasan plastik hadir dalam berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik produk yang dikemas. Berikut adalah beberapa jenis kemasan plastik yang umum digunakan:

  1. Polyethylene (PE):
    Ini adalah salah satu plastik paling umum yang digunakan dalam kemasan. Terdiri dari beberapa varian, termasuk LDPE (Low-Density PE) yang fleksibel dan digunakan untuk kantong plastik, dan HDPE (High-Density PE) yang lebih kokoh dan sering digunakan untuk botol susu atau saus.
    Ini adalah polimer termoplastik yang terbuat dari monomer etilena. PE memiliki sifat fisik dan kimia yang bervariasi tergantung pada struktur molekulnya dan metode produksi. Berikut adalah beberapa jenis dan karakteristik umum dari Polyethylene (PE):
  • Low-Density Polyethylene (LDPE):
    • LDPE memiliki densitas rendah, sehingga lebih fleksibel dan elastis.
    • Cocok untuk kantong plastik, film pembungkus, botol squeeze, mainan anak-anak, dan produk-produk fleksibel lainnya.
    • Tidak tahan panas tinggi dan mudah diresapi oleh air.
  • High-Density Polyethylene (HDPE):
    • HDPE memiliki densitas lebih tinggi, sehingga lebih kuat, kaku, dan tahan terhadap suhu tinggi dibandingkan LDPE.
    • Digunakan untuk botol susu, botol deterjen, pipa air, wadah makanan, dan produk-produk tahan cuaca.
    • Lebih tahan terhadap bahan kimia dan air daripada LDPE.
  • Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE):
    • Campuran LDPE dan linear HDPE.
    • Kekuatan, fleksibilitas, dan tahan terhadap bahan kimia yang baik.
    • Digunakan dalam kantong sampah, kantong beras, kantong tas belanja, dan lapisan dalam wadah makanan.
  • Medium-Density Polyethylene (MDPE):
    • Antara LDPE dan HDPE dalam hal sifat dan karakteristik.
    • Digunakan dalam pipa gas dan air, serta dalam beberapa kemasan makanan dan industri lainnya.
  • Ultra-High-Molecular-Weight Polyethylene (UHMWPE):
    • Memiliki berat molekul sangat tinggi, memberikan kekuatan dan ketahanan aus yang luar biasa.
    • Digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan tahanan terhadap gesekan dan aus, seperti lapisan pada perlengkapan olahraga dan peralatan medis.
  • Cross-linked Polyethylene (PEX):
    • Di-crosslink untuk meningkatkan ketahanan terhadap panas dan tekanan.
    • Digunakan dalam pipa air panas dan dingin serta sistem pemanasan lantai.
  1. Polypropylene (PP): Digunakan untuk berbagai jenis kemasan, seperti wadah makanan, botol, tutup botol, dan kemasan makanan beku. Ini adalah polimer termoplastik yang terbuat dari monomer propilena. PP memiliki sifat yang membuatnya cocok untuk berbagai macam produk, dari wadah makanan hingga komponen otomotif. Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polypropylene (PP):
  • Kekuatan dan Tahan Aus: PP memiliki kekuatan yang baik dan tahan terhadap aus, membuatnya cocok untuk kemasan yang mungkin mengalami tekanan atau tumpukan.
  • Tahan Panas: PP dapat menahan suhu tinggi tanpa meleleh, menjadikannya pilihan yang baik untuk produk yang akan dikenai suhu panas, seperti makanan yang akan dipanaskan dalam microwave.
  • Ringan: PP adalah plastik yang relatif ringan, yang membantu mengurangi berat keseluruhan kemasan.
  • Transparan: PP dapat diubah menjadi bentuk transparan, yang membuatnya cocok untuk wadah makanan atau produk lain yang perlu terlihat.
  • Tahan Kimia: PP tahan terhadap berbagai bahan kimia, membuatnya cocok untuk kemasan bahan kimia atau produk pembersih.
  • Fleksibel dan Tahan Banting: PP memiliki fleksibilitas yang baik dan dapat menahan benturan, sehingga sering digunakan dalam kemasan yang perlu tahan terhadap guncangan.
  • Recyclable: PP dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk membuat produk lain setelah daur ulang.
  • Daur Ulang: Banyak program daur ulang menerima PP, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dibandingkan beberapa jenis plastik lainnya.
  • Kemasan Fleksibel: PP dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk kemasan, termasuk bungkus makanan, wadah, dan tutup.
  1. Polyethylene Terephthalate (PET): Biasanya digunakan untuk botol minuman, botol saus, dan kemasan makanan, serta sering didaur ulang untuk berbagai produk.
    PET adalah polimer termoplastik yang terbuat dari monomer etilen glikol dan asam terephthalat. Ini adalah salah satu plastik yang paling umum digunakan dalam kemasan makanan, minuman, dan produk konsumen lainnya.
  • Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polyethylene Terephthalate (PET):
  • Transparan dan Keras: PET memiliki transparansi alami dan kekerasan yang membuatnya cocok untuk botol minuman, botol saus, wadah makanan, dan produk-produk yang perlu terlihat dan tahan terhadap tekanan.
  • Tahan Terhadap Pemanasan: PET dapat menahan suhu tinggi tanpa meleleh, menjadikannya pilihan yang baik untuk botol minuman panas atau produk makanan yang akan dipanaskan.
  • Ringan: PET adalah plastik ringan, yang membantu mengurangi berat total kemasan dan transportasi.
  • Ketahanan Terhadap Gas dan Oksigen: PET memiliki ketahanan yang baik terhadap penetrasi gas dan oksigen, yang membantu menjaga kesegaran produk di dalamnya.
  • Recyclable: PET dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk membuat produk lain setelah daur ulang.
  • Kemasan Berbagai Produk: PET digunakan dalam berbagai jenis kemasan, termasuk botol minuman, botol saus, wadah salad, kemasan obat, dan banyak lagi.
  • Minuman Terbungkus: PET digunakan untuk botol minuman air mineral, minuman ringan, jus, minuman olahraga, dan minuman lainnya.
  • Durable dan Tahan Patah: PET memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, dan cenderung tidak patah atau pecah dengan mudah.
  • Daur Ulang: Banyak program daur ulang menerima PET, sehingga banyak botol dan wadah PET dapat didaur ulang menjadi produk lain.
  1. Polystyrene (PS): Digunakan dalam kemasan berbentuk mangkuk, kotak, dan wadah untuk makanan ringan, serta dalam kemasan dengan kemampuan isolasi seperti styrofoam.
    Ini adalah polimer termoplastik yang terbuat dari monomer stirena. PS sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kemasan, bahan bangunan, dan produk konsumen. Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polystyrene (PS):
  • Ringan dan Transparan: PS memiliki kepadatan rendah, menjadikannya plastik yang ringan dan sering digunakan dalam kemasan transparan seperti kemasan makanan ringan, tutup, dan wadah.
  • Tahan Terhadap Keretakan: PS memiliki sifat tahan terhadap keretakan dan sering digunakan dalam kemasan produk yang rapuh atau rentan seperti kemasan telur atau wadah makanan.
  • Termal dan Listrik Insulator: PS memiliki sifat insulator termal dan listrik yang baik, sehingga digunakan dalam kemasan yang memerlukan isolasi atau perlindungan termal.
  • Expanded Polystyrene (EPS): Variasi dari PS yang terkenal dengan sebutan styrofoam. Digunakan dalam kemasan pelindung, kotak pendingin, dan produk industri lainnya.
  • Polystyrene Foam (PS Foam): Digunakan dalam kemasan makanan cepat saji seperti mangkuk, kotak makanan, dan gelas berlapis PS Foam.
  • Disposable Utensils: PS digunakan untuk membuat sendok, garpu, dan pisau sekali pakai.
  • Bahan Bangunan: PS digunakan dalam panel insulasi dinding, plafon, dan bahan konstruksi lainnya.
  • Mainan: PS digunakan dalam pembuatan mainan anak-anak dan model.
  1. Polyvinyl Chloride (PVC): Meskipun semakin jarang digunakan karena kekhawatiran lingkungan, PVC masih digunakan dalam beberapa kemasan, seperti botol cairan dan kemasan makanan.
    Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polyvinyl Chloride (PVC):
  • Fleksibel dan Tahan: PVC dapat dihasilkan dalam bentuk yang fleksibel atau kaku, tergantung pada penggunaan akhirnya. PVC fleksibel biasanya digunakan dalam kemasan seperti kantong, bungkus, dan selubung kabel.
  • Tahan Terhadap Bahan Kimia: PVC memiliki ketahanan yang baik terhadap banyak bahan kimia, sehingga sering digunakan dalam kemasan bahan kimia, selang, dan pipa.
  • Kekuatan: PVC memiliki kekuatan dan tahan aus yang baik, menjadikannya pilihan yang baik untuk pipa air dan produk konstruksi.
  • Termal Insulator: PVC memiliki sifat insulator termal, sehingga digunakan dalam produk yang memerlukan perlindungan termal.
  • Higienis: PVC sering digunakan dalam pipa air minum karena sifatnya yang higienis dan tidak merusak rasa air.
  • Kemasan Makanan: PVC digunakan dalam beberapa jenis kemasan makanan, seperti kemasan daging beku, kemasan buah, dan kantong makanan.
  • Bahan Bangunan: PVC digunakan dalam berbagai produk konstruksi, seperti pipa air, pipa saluran pembuangan, profil jendela, lantai vinyl, dan panel dinding.
  • Medical Applications: PVC digunakan dalam peralatan medis seperti selang medis, kantong infus, dan perangkat medis lainnya.

Namun, penggunaan PVC juga kontroversial karena beberapa alasan:

  • Dampak Lingkungan: Proses produksi PVC dapat menghasilkan senyawa berbahaya dan limbah beracun. Penguraian PVC juga dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti dioksin.
  • Kehadiran Filler: PVC biasanya mengandung aditif dan pengisi, termasuk beberapa yang dapat bocor ke produk dan lingkungan.
  • Daur Ulang: Daur ulang PVC bisa sulit dan kurang umum dibandingkan beberapa jenis plastik lainnya.
  1. Polyethylene Naphthalate (PEN): Sering digunakan dalam botol minuman karena sifat kekuatan dan daya tahan terhadap suhu tinggi.
    PEN adalah hasil dari reaksi kimia antara naphthalene (senyawa aromatik) dan etilen glikol (senyawa alkohol).

Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polyethylene Naphthalate (PEN):

  • Tahan Panas: PEN memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi yang lebih baik daripada banyak plastik lainnya, menjadikannya cocok untuk aplikasi yang melibatkan pemanasan atau paparan suhu tinggi.
  • Transparan dan Kekerasan: PEN memiliki sifat transparan dan kekerasan yang mirip dengan PET, sehingga cocok untuk kemasan produk yang perlu terlihat dengan jelas dan tahan terhadap tekanan.
  • Ketahanan Terhadap Bahan Kimia: PEN memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai bahan kimia, membuatnya cocok untuk kemasan produk kimia atau bahan berbahaya.
  • Barrier Properties: PEN memiliki sifat yang baik sebagai penghalang terhadap gas, oksigen, dan uap air, yang membantu mempertahankan kesegaran dan kualitas produk yang dikemas.
  • Penggunaan dalam Botol Minuman: PEN digunakan dalam beberapa aplikasi botol minuman, terutama botol yang akan diisi dengan minuman panas atau berkarbonasi.
  • Fleksibilitas dan Ketahanan Aus: PEN memiliki fleksibilitas yang baik dan tahan aus, membuatnya cocok untuk kemasan yang mungkin mengalami tekanan atau gesekan.
  • Aplikasi Teknis: Selain kemasan, PEN juga digunakan dalam aplikasi teknis seperti bahan isolasi, bahan komposit, dan sebagainya.
  1. Polycarbonate (PC): Umumnya digunakan dalam botol minuman dan kemasan yang tahan terhadap panas dan benturan.
    PC memiliki sifat yang membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk kemasan, peralatan elektronik, perlengkapan otomotif, dan industri lainnya.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polycarbonate (PC):

  • Kekuatan dan Ketahanan Benturan: PC memiliki kekuatan yang sangat baik dan tahan terhadap benturan, menjadikannya pilihan yang baik untuk produk yang mungkin mengalami tekanan atau benturan, seperti kacamata, helm, dan botol minuman.
  • Kekerasan dan Transparansi: PC memiliki kekerasan yang tinggi dan transparansi alami, sehingga sering digunakan dalam produk yang perlu tahan terhadap goresan dan harus terlihat jelas, seperti jendela mobil, lensa kacamata, dan botol minuman.
  • Tahan Terhadap Suhu: PC dapat menahan suhu tinggi tanpa meleleh atau mengalami deformasi, menjadikannya pilihan yang baik untuk produk yang akan mengalami paparan panas, seperti alat masak dan peralatan elektronik.
  • Insulator Listrik: PC memiliki sifat insulator listrik yang baik, sehingga digunakan dalam produk elektronik dan peralatan listrik.
  • Optik: PC memiliki dispersi cahaya rendah, yang berarti warna dan citra dapat tampil dengan jelas dan tidak mudah mengabur.
  • Reusable: PC dapat didaur ulang dan digunakan kembali dalam produksi berbagai produk.
  • Medical Applications: PC digunakan dalam peralatan medis seperti peralatan infus, peralatan medis, dan alat tes medis.
  • Bahan Bangunan: PC digunakan dalam jendela, atap, dan panel transparan lainnya untuk bangunan.
  1. Polyamide (PA): Dikenal juga sebagai nylon, digunakan dalam kemasan makanan seperti vakum dan kantong resealable. Nylon umumnya ditemukan dalam aplikasi yang membutuhkan kekuatan dan tahan aus, seperti kemasan makanan, tekstil, industri otomotif, dan lainnya.

Berikut adalah beberapa karakteristik dan penggunaan umum dari Polyamide (PA):

  • Kekuatan dan Ketahanan Aus: Polyamide memiliki kekuatan yang sangat baik dan tahan terhadap aus, menjadikannya pilihan yang baik untuk produk-produk yang mengalami gesekan atau tekanan, seperti gigi roda gigi, sikat, dan kantong vakum.
  • Tahan Terhadap Bahan Kimia: Polyamide memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai bahan kimia, membuatnya cocok untuk kemasan produk kimia atau bahan berbahaya.
  • Tahan Terhadap Panas: Beberapa jenis polyamide memiliki tahanan terhadap panas yang baik, menjadikannya cocok untuk aplikasi yang melibatkan suhu tinggi.
  • Elastisitas dan Fleksibilitas: Beberapa jenis polyamide memiliki sifat elastis dan fleksibel, cocok untuk penggunaan dalam kaus kaki, pakaian renang, dan pakaian olahraga lainnya.
  • Kemasan Makanan: Polyamide digunakan dalam beberapa jenis kemasan makanan, seperti vakum kemasan daging dan produk-produk lain yang memerlukan perlindungan dan penyegelan yang baik.
  • Tekstil: Polyamide banyak digunakan dalam industri tekstil, termasuk pembuatan benang, pakaian, tas, dan sepatu.
  • Automotive Applications: Polyamide digunakan dalam bagian-bagian otomotif, seperti bumper, grille, dan bagian interior lainnya.
  • Engineering Plastics: Polyamide sering digunakan dalam pembuatan komponen teknis seperti bantalan gesekan, gigi roda gigi, dan produk teknis lainnya.
  1. Bioplastik: Plastik yang terbuat dari sumber biologis, seperti pati, tapioka, atau alga. Ini dianggap lebih ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami.
    Bioplastik dapat diurai secara alami oleh mikroorganisme atau proses biologis, sehingga memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah.

Ada beberapa jenis bioplastik yang umum:

  • Polylactic Acid (PLA): Dibuat dari sumber-sumber seperti jagung atau pati. PLA biasanya digunakan untuk kemasan, wadah makanan, dan produk sekali pakai.
  • Polyhydroxyalkanoates (PHA): Jenis bioplastik ini diproduksi oleh mikroorganisme yang menggunakan bakteri untuk mengubah gula menjadi polimer. PHA dapat digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk kemasan, peralatan rumah tangga, dan produk medis.
  • Starch-Based Bioplastics: Dibuat dari pati nabati, seperti pati jagung atau pati kentang. Mereka sering digunakan dalam kantong plastik, bungkus makanan, dan bahan sekali pakai lainnya.
  • Polycaprolactone (PCL): Dikenal sebagai bioplastik yang lebih fleksibel dan tahan terhadap benturan. Ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kemasan dan bahan medis.
  • Polybutylene Succinate (PBS): Bioplastik ini memiliki sifat degradasi yang baik dan dapat digunakan dalam kemasan dan produk konsumen.
  • Algae-Based Bioplastics: Dibuat dari alga laut, yang mengurangi ketergantungan pada tanaman pangan dan dapat tumbuh dengan cepat.
  • Blends of Bioplastics and Petrochemical Plastics: Beberapa bioplastik juga dapat dicampur dengan plastik berbasis minyak bumi untuk menghasilkan produk dengan sifat tertentu.
  1. Film Plastik: Digunakan dalam kemasan seperti kemasan bungkus makanan, bungkus kemasan otomatis, dan kantong makanan.
    Film plastik sering digunakan dalam kemasan makanan, kemasan industri, kantong belanja, dan banyak lagi. Film plastik dapat terbuat dari berbagai jenis plastik, seperti polyethylene (PE), polypropylene (PP), polyvinyl chloride (PVC), dan lain-lain.

Film plastik memiliki beberapa tujuan utama:

  • Kemasan dan Pelindung Produk: Film plastik digunakan untuk membungkus dan melindungi produk dari kerusakan fisik, kotoran, atau kontaminasi.
  • Prolonging Shelf Life: Beberapa film plastik memiliki sifat penghalang yang membantu memperpanjang umur simpan produk dengan mencegah penetrasi udara, uap air, atau cahaya.
  • Penyegelan dan Pengikatan: Film plastik dapat digunakan untuk menyegel dan mengikat produk bersama-sama, seperti dalam kemasan bungkus makanan atau kemasan barang.
  • Informasi dan Merek: Film plastik dapat dicetak dengan informasi produk, label merek, atau desain grafis untuk memberikan informasi kepada konsumen atau menciptakan citra merek.
  • Transportasi dan Distribusi: Film plastik membantu melindungi produk selama transportasi dan distribusi dari produsen ke konsumen akhir.
  • Penggunaan Industri Lainnya: Film plastik juga digunakan dalam berbagai industri, seperti pertanian (kemasan produk pertanian), konstruksi (film pelindung bangunan), dan medis (kemasan medis dan pelindung steril).
  1. Kemasan Blister: Biasanya terdiri dari lapisan plastik dengan bentuk tertentu yang menahan produk di tempat, sering digunakan untuk kemasan produk kecil seperti obat-obatan atau aksesori elektronik.
    Biasanya, produk ditempatkan di dalam kantong plastik, dan lembaran tersebut kemudian dipanaskan atau diberi tekanan sehingga tersegel erat, melindungi produk dari kontaminasi dan kerusakan. Bagian belakang kemasan blister sering terbuat dari karton atau bahan yang lebih kaku untuk memberikan dukungan dan informasi tambahan tentang produk.

Kemasan blister sering digunakan untuk produk-produk konsumen kecil, seperti obat-obatan, mainan, peralatan elektronik kecil, alat tulis, perhiasan, dan sebagainya. Ini memiliki beberapa manfaat:

  • Proteksi Produk: Kemasan blister memberikan lapisan perlindungan fisik yang efektif terhadap kontaminasi, kerusakan, dan manipulasi produk.
  • Visibilitas: Kemasan blister transparan memungkinkan konsumen melihat produk sebelum membeli, yang dapat meningkatkan penjualan dan memberikan rasa kepercayaan.
  • Tampilkan Informasi: Bagian belakang kemasan blister, biasanya terbuat dari karton, dapat digunakan untuk menampilkan informasi produk, instruksi penggunaan, dan label merek.
  • Daur Ulang: Beberapa kemasan blister terbuat dari plastik yang didaur ulang, mengurangi dampak lingkungan.
  1. Kemasan Vakum: Digunakan untuk mengeluarkan udara dari kemasan dan menciptakan hampa udara untuk memperpanjang umur simpan makanan.
    Teknik ini biasanya melibatkan penggunaan mesin vakum yang menghilangkan udara dari kemasan sebelum disegel, menciptakan ruang hampa udara di sekitar produk. Tujuannya adalah untuk memperpanjang umur simpan produk dengan mengurangi kontak dengan udara, yang dapat menyebabkan oksidasi dan degradasi produk.

Kemasan vakum sering digunakan untuk makanan, terutama makanan yang rentan terhadap oksidasi atau pembusukan. Beberapa manfaat dari kemasan vakum meliputi:

  • Pemeliharaan Kesegaran: Dengan menghilangkan udara dari kemasan, kemasan vakum membantu menjaga kesegaran produk lebih lama dengan mengurangi paparan oksigen.
  • Pengurangan Limbah: Dengan memperpanjang umur simpan produk, kemasan vakum dapat membantu mengurangi pembuangan makanan yang terbuang.
  • Kemasan Steril: Proses vakum juga dapat membantu menciptakan kondisi steril di dalam kemasan, yang penting untuk makanan yang memerlukan kebersihan tinggi.
  • Paket Compact: Kemasan vakum dapat membantu mengurangi ukuran dan volume produk, sehingga lebih efisien dalam penyimpanan dan transportasi.
  • Pengamanan: Kemasan vakum dapat memberikan perlindungan fisik tambahan terhadap kontaminasi dan kerusakan.
  1. Kemasan Bersekat (Partition): Digunakan untuk memisahkan dan melindungi produk yang rapuh atau rentan dalam satu kemasan.

Pembatas ini terbuat dari bahan seperti karton, plastik, busa, atau bahan lain yang memberikan ruang individual untuk setiap produk di dalam kemasan. Kemasan bersekat digunakan untuk menghindari kontak langsung antara produk yang dikemas, mencegah kerusakan, tumpang tindih, atau kontaminasi.

Contoh penggunaan kemasan bersekat meliputi:

  • Botol Minuman: Dalam pengemasan botol minuman seperti minuman keras atau minuman ringan, kemasan bersekat digunakan untuk menjaga agar botol-botol tidak bersentuhan dan mengalami kerusakan.
  • Kemasan Kosmetik: Produk kosmetik seperti parfum atau krim sering dikemas dengan menggunakan kemasan bersekat untuk menjaga keutuhan dan menjauhkan produk dari risiko bercampur.
  • Kaca dan Piring: Produk kaca atau piring dalam pengiriman atau penyimpanan sering menggunakan kemasan bersekat agar tidak bersentuhan dan menghindari kerusakan.
  • Komponen Elektronik: Kemasan bersekat sering digunakan untuk melindungi komponen elektronik yang rentan terhadap gesekan dan tumpukan di dalam kotak pengiriman.
  • Telur: Telur sering dikemas dengan menggunakan kemasan bersekat dari karton untuk mencegah kerusakan.
  • Buah dan Sayuran: Dalam pengiriman buah dan sayuran, kemasan bersekat dapat mencegah tumpang tindih dan kerusakan fisik.

Setiap jenis plastik memiliki karakteristik unik, dan pemilihan jenis kemasan plastik harus mempertimbangkan kebutuhan produk, perlindungan, keamanan, dampak lingkungan, dan aturan regulasi yang berlaku.

Kami juga menyediakan berbagai jenis kemasan, mesin kemasan, jasa pengemasan dan kemasan produk. yang telah melayani lebih dari 12 tahun! Untuk lebih lengkap silahkan hubungi kami di:

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/kemasan-jg

Shopee: https://shopee.co.id/kemasan_jg

Bukalapak: https://www.bukalapak.com/u/kemasanretailbandung

Kategori Produk Kemasan Sachet : https://kemasanretail.com/product-category/kemasan-plastik/sachet-bag/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Whatsapp
Hubungi Kami
Hi Kak, Selamat datang di Kemasan Retail.
Yuk order disini melalui WhatsApp...