Kita tidak menyangka bahwa pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir dua tahun. Banyak kebiasaan-kebiasaan manusia berubah disebabkan pandemi ini. Di antara kebiasaan-kebiasaan baru yang ada, kebiasaan makan di luar rumah yang berimbas pada bisnis pengemasan produk makanan, cara pengemasan bahan pangan, dan tuntutan pada produk kemasan sehat. Lalu apa sebenarnya yang membuat kebiasaan-kebiasaan tersebut eksis di kehidupan kita sekarang ini.
Kita bisa menelusuri alur perubahan kebiasaan dari kebutuhan yang memaksa orang-orang untuk mengurangi mobilisasi. Dari situ muncul regulasi-regulasi pemerintah yang diberlakukan kepada masyarakat. Dengan aturan pembatasan sosial (PSBB/PPKM), masyarakat dipaksa untuk tidak berkunjung terlebih dahulu ke tempat-tempat makan. Bahkan, restoran, cafe, dan tempat makan cepat saji pun ditutup sampai kurva melandai.
Namun, di aturan tersebut mengizinkan konsumen untuk membeli produk makanan lewat aplikasi pesan makanan daring (online) dan kemudian dikirim ke rumah (delivery service). Ada juga kelonggaran di mana konsumen bisa datang ke kedai makanan tetapi dibawa pulang (take away). Ada perubahan secara nyata dari kebiasaan makan di tempat (dine in) berubah ke kebiasaan memakai jasa pengiriman makanan (delivery service) dan pemesanan makanan yang dibawa pulang (take away).
Kategori Produk Kemasan Sachet : https://kemasanretail.com/product-category/kemasan-plastik/sachet-bag/
Dari pola tersebut, itulah yang disebut new normal. Di mana kebiasaan yang sebelumnya tidak ada “dipaksa” untuk ada. Masyarakat “terpaksa” menyesuaikan karena ada kepentingan besar yang ingin dicapai, yaitu keselamatan banyak orang. Secara ekonomi, ada lonjakan keuntungan bisnis pemesanan makanan berbasis aplikasi. Di sisi lain, ada lonjakan sampah yang dihasilkan dari perubahan kebiasaan ini. Inilah yang menjadi perhatian dari beberapa pemerhati lingkungan ketika melihat lonjakan sampah karena banyak pengemasan produk makanan dengan bahan plastik.
Di mana era ini sedang mengusahakan pengurangan penggunaan plastik tetapi pandemi malah menambah pemakaian plastik. Sampah plastik merupakan sampah yang butuh jutaan tahun untuk terurai oleh alam. Sehingga, sampah ini akan terus menggunung dan mencemari lautan jika terus-terusan produksi sampah dari hari ke hari. Salah satu solusi bagaimana sampah plastik dikurangi adalah dengan menggunakan pengemasan bahan pangan plastik yang dapat didaur ulang.
Namun, hanya beberapa jenis kemasan plastik saja yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik dan gelas plastik sedangkan tempat makan plastik sekali pakai tidak bisa. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan memilih dan menggunakan bahan kertas dalam pengemasan produk makanan. Bahan kertas lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan plastik. Alasan utamanya adalah karena kertas dapat terurai di tanah lebih cepat dibandingkan dengan plastik. Di negara-negara maju, masyarakat mulai menggunakan pengemasan bahan pangan berbahan kertas (kantong kertas) untuk belanja dibandingkan kantong plastik dan begitupun di kemasan-kemasan makanannya. Dari segi fungsi, kertas lebih praktis dan sederhana ketika dipakai dalam kebiasaan-kebiasaan manusia yang memiliki mobilitas tinggi. Adapun model-model kemasan kertas yang populer sekarang dalam pengemasan bahan pangan adalah kotak makan siang (lunch box) dan mangkuk kertas. Model lunch box cocok untuk penganan jenis nasi goreng, baso tahu, dan lainnya. Seperti namanya, model ini seperti bentuk kotak makan siang kotak segi panjang. Model mangkuk kertas cocok untuk mie goreng, goreng-gorengan, dll. Selain itu pengemasan produk makanan dengan model-model ini lebih aman dan praktis ketika dimasukan ke dalam oven (microwave) untuk dipanaskan. Namun, kemasan-kemasan makanan di pasaran masih banyak yang menimbulkan masalah terutama dari segi ketahanannya. Konsumen banyak yang mengeluhkan bagaimana kemasan kertas tersebut mudah bocor. Hal itu cukup membuat kenyamanan konsumen cukup terganggu. Selain itu, jika makanannya berminyak maka akan tembus keluar sehingga ada ketidaknyamanan ketika memegangnya. Permukaan meja atau alas pun akan berminyak karena kondisi tersebut. Masalah lainnya adalah kotak mudah rusak ketika disusun ke atas karena bahannya tidak tebal menahan beban. Dari masalah-masalah tersebut, kita berada dalam dilema. Memang kita punya niat untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan tetapi dari segi fungsi dan kepraktisan tidak seperti yang diharapkan. Untuk menjawab keresahan tersebut, ada banyak perusahaan-perusahaan kemasan yang membuat inovasi kemasan yang sesuai dengan harapan pasar.
Jangan khawatir, perusahaan pembuat kemasan biasanya mempunyai nomor customer service, sehingga kita bisa berdiskusi dan mendapat saran tentang kemasan apa yang cocok untuk bisnis makanan kita. Hal itu bermanfaat ketika kita ingin memutuskan pengemasan produk makanan apa yang sesuai untuk bisnis kita. Jika kita mempunyai bisnis makanan, kita bisa memilih kotak makanan yang sudah dilaminasi. Hal ini berfungsi untuk mencegah kebocoran jika ada makanan yang mengandung sedikit kuah dan minyak dalam makanannya, seperti Capcay, Beef Yakiniku, dan Chicken Teriyaki.
Pilih juga kemasan yang tebal sehingga tahan terhadap guncangan atau tumpukan beban. Kita tahu bahwa driver pengirim makanan mengantarkan makanan bisa mencapai jarak yang jauh dan medan jalan yang kadang tidak selalu rata. Hal ini adalah salah satu yang dapat menyebabkan kotak makanan rusak. Selain faktor bahan, pastikan juga kita memilih bahan yang aman.
Maksud dari aman adalah kemasan atau kotak makanan tidak terbuat dari bahan-bahan berbahaya. Bahan-bahan berbahaya ini biasanya muncul ketika kita memanaskannya dalam microwave. Bahan kimia tersebut dapat tercampur dalam makanan kita. Kemasan kertas yang baik juga memiliki fungsi perlindungan. Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan dari bakteri ketika berada dalam lemari es. Kita tahu bahwa banyak makanan dan bahan makanan yang ada dalam lemari es, bisa jadi ada yang tersimpan lama dan busuk atau pun kotor.
Oleh karena itu, penting memilih produk kemasan sehat untuk bisnis makanan. Dari paparan di atas, kita menyadari ada kebutuhan untuk menjaga lingkungan, kebutuhan produk kemasan sehat, dan kebutuhan fungsional dalam sebuah kemasan. Kita perlu cakap dalam memilih kemasan dan perusahaan yang menjualnya. Budaya menjaga lingkungan akan menjadi tren di masa depan seiring adanya kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Salah satu penyedia kemasan untuk bisnis makanan adalah Kemasan Retail. Perusahaan ini menyediakan tidak hanya pengemasan produk makanan secara fungsional tetapi juga produk kemasan sehat. Sehingga tuntutan dari sisi ekonomi dan kepedulian akan lingkungan dapat terpenuhi. Di situ kita dapat memilih kemasan lunch box atau mangkuk kertas dengan harga mulai dari Rp800,-. Selain itu customer service-nya siap sedia jika kita ingin berkonsultasi mengenai produk-produk kemasan yang sesuai dengan bisnis makanan kita.
Kami juga menyediakan berbagai jenis kemasan, mesin kemasan, jasa pengemasan dan kemasan produk. yang telah melayani lebih dari 12 tahun! Untuk lebih lengkap silahkan hubungi kami di:
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/kemasan-jg
Shopee: https://shopee.co.id/kemasan_jg
Bukalapak: https://www.bukalapak.com/u/kemasanretailbandung
WhatsApp: 081 222 036 208