Branding sebuah produk makanan dimulai dengan memikirkan bentuk visual dari kemasannya. Penting untuk mencurahkan ide-ide terbaik dalam perencanaan sebelum masuk ke cetak digital atau print kemasan. Putuskan juga kemasan apa yang akan dipakai, apakah kemasan jenis kemasan paperfoil atau plastik? Atau dengan tambahan sticker packaging.
Jika kamu baru memasuki dunia bisnis makanan ringan, kamu bisa belajar dari desain-desain UMKM Bandung, Jakarta, Surabaya, dan lainnya. Nah, apa saja sebenarnya yang harus kita perhatikan sebelum masuk ke cetak digital. Berikut kami rangkum beberapa hal, semoga bisa diterapkan dalam bisnismu.
1. Jenis Produk
Kamu bisa mulai dengan melihat jenis produkmu terlebih dahulu. Apakah bentuk padat atau cair? Jika cair makan bahan plastik yang lebih aman untuk kemasan produkmu karena menghindari bocor atau merembes. Jika produkmu padat, bisa menggunakan plastik atau pun kertas. Contoh kemasan kertas seperti kemasan paperfoil atau lithopaper. Namun, kita cari tahu dulu apakah produkmu memerlukan ketahanan kemasan agar melindunginya dari suhu tertentu. Hal itu juga harus dipertimbangkan.
2. Anggaran
Jika mempunyai anggaran lebih, kamu bisa memilih print kemasan secara penuh. Artinya seluruh kemasan di desain dengan warna, logo, dan keterangan-keterangan sesuai identitas brand kamu. Namun, jika anggaranmu terbatas, kamu dapat memilih sticker packaging. Stiker jenis ini ditempel di kemasanmu. Biasanya hanya keterangan merek dan keterangan terbatas.
3. Desain Kemasan
Rencanakan desain secara matang sebelum masuk ke tahap cetak digital. Hal itu dimulai dari informasi apa saja yang akan dimasukan dalam kemasan. Kemudian kombinasi warna apa saja yang akan dipakai. Hal-hal inti yang biasanya ada di kemasan makanan itu seperti logo, merek, tagline, berat bersih, komposisi, label halal, cara mengonsumsi, dan tanggal kedaluwarsa. Untuk yang lebih kompleks bisa tambahkan foto, nilai gizi, dll. Proses desain untuk print kemasan pun prosesnya melalui beberapa kali revisi. Walaupun hanya sticker packing, tetap kamu harus memikirkan dan mempertimbangkannya secara serius. Proses desain merupakan hal yang krusial dalam sebuah branding. Bisa jadi akan terjadi beberapa revisi desain sampai ketemu desain yang sesuai dengan visi misi perusahaan. Berikanlah kepercayaan penuh kepada desainer grafis karena mereka tahu tentang seluk beluk desain.
4. Jasa Pengemasan
Pilihlah jasa pengemasan dan cetak digital yang terpercaya. Kamu bisa mulai melakukan risetnya dengan mengetahui siapa saja yang berbisnis di lingkaran pertemananmu. Kamu bisa juga meriset komunitas-komunitas UMKM. Jika kamu ada di Bandung misalnya, kamu bisa melakukan pencarian komunitas-komunitas UMKM Bandung. Komunitas-komunitas ini biasanya berupa grup Whatsapp atau Telegram. Kemudian, ketika sudah dapat, bergabunglah dan saling share. Kamu dapat juga melakukan pendekatan kepada individu-individu yang menjadi anggota grup tersebut. Kemudian, tanyakan jasa print kemasan mana saja yang terbaik dan dapat dipercaya.
Kategori Produk Kemasan Sachet : https://kemasanretail.com/product-category/kemasan-plastik/sachet-bag/
5. Konsultasi
Jika sudah mendapat daftar jasa kemasan yang dituju, lalu hubungi dan lakukan konsultasi. Konsultasikan material, lama pengerjaan, mesin, contoh jadi, atau tanyakan apapun agar jelas dan tidak penyesalan di kemudian hari. Setiap perusahaan jasa kemasan, biasanya mempunyai terms and conditions tersendiri. Pelajarilah baik-baik hal tersebut agar kamu tahu, apa yang jadi kewajiban perusahaan dan apa yang menjadi kewajibanmu. Jika perlu kamu bisa mampir ke toko fisiknya. Lakukan pengecekan kemasan-kemasan yang ada, contoh kamu lihat variasinya. Periksa apakah ada kemasan seperti sachet, kemasan standing pouch, kemasan plastic roll, dan kemasan paperfoil. Raba dan periksalah untuk memastikan kualitas materialnya.
6. Pasca Produksi
Pada proses pasca produksi kemasanmu, periksalah baik-baik dan pastikan tidak ada yang rusak. Lihat apakah ada sticker packaging yang terkelupas atau tidak. Jika ada, kamu bisa mengomunikasikannya dengan pihak jasa kemasan. Produkmu siap dipasarkan ke konsumen atau reseller-reseller.
7. Lakukan Evaluasi
Sebaiknya kamu melakukan evaluasi bagaimana penerimaan produkmu di masyarakat. Lakukanlah riset yang terukur sehingga data-datanya valid untuk bisa dievaluasi. Kamu bisa menggunakan metode kuisioner, testimoni, dll. Dari sana kita akan mendapatkan feedback yang berharga. Apakah dari segi desain kemasan yang terlalu umum, sticker packaging yang terlalu sederhana, kemasan paperfoil atau plastik yang rapuh, sampai bagaimana kondisi produk sampai ke konsumen. Dari ketujuh masukan-masukan tersebut semoga bisa membantu sobat-sobat pengusaha, baik UMKM Bandung, Solo, Jakarta dan daerah-daerah lainnya. Nah, sobat juga dapat meniru dan memodifikasi brand-brand yang sudah berhasil dalam branding kemasan. Khusus untuk kamu UMKM Bandung, kamu bisa mengonsultasikan branding kemasanmu ke Kemasan Retail.
Kami juga menyediakan berbagai jenis kemasan, mesin kemasan, jasa pengemasan dan kemasan produk. yang telah melayani lebih dari 12 tahun! Untuk lebih lengkap silahkan hubungi kami di:
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/kemasan-jg
Shopee: https://shopee.co.id/kemasan_jg
Bukalapak: https://www.bukalapak.com/u/kemasanretailbandung
WhatsApp: 081 222 036 208